Thursday, June 18, 2009

Mainan Anak-anak 80-an

Namanya juga anak-anak, kebanyakan yang mereka pikirin pastilah main, main, dan main. Masih kecil ini, ya biarin aja mereka mencari kesenangan sembari menyerap berbagai ilmu kehidupan dari sekitarnya. Belum waktunya disuruh ikutan mikirin yang rumit-rumit. Asik banget, ya, hidup kayak gitu... hehehe!

eh.. tapi yang namanya orang dewasa juga banyak kok yang lebih suka main daripada kerja.. huehehehe.. gak berubah juga kok.

Ayo, kita mengaduk-aduk memori untuk mengenang kembali mainan-mainan anak-anak apa saja yang dulu ada di zaman 80-an. Mainan yang sempat mewabah dan jadi kegemaran banyak anak di berbagai tempat. Yang bikin anak-anak berlomba-lomba untuk punya yang paling banyak, atau untuk jadi yang paling ahli memainkan, atau untuk punya koleksi paling unik, atau sekadar pernah memainkannya saja.

Permainan Sepanjang Masa


Balon Tiup, Bekel, dan Gundu (dok: pribadi)

Ada permainan yang dari dulu sampai sekarang masih terus dimainkan oleh anak-anak dari zaman ke zaman, yang nggak butuh ruang terlalu luas untuk dimainkan bersama.

- Engklek atau Teplek atau Dampu
- Bentengan atau Betengan
- Petak umpet
- Main gundu
- Layang-layang
- Karet gelang, buat main karet atau main lompat tali
- Catur, Monopoli, Ular Tangga, Halma, dan Ludo
- Kartu remi
- Main bekel
- Congklak
- Yoyo
- Gasing


Monopoli, Ular Tangga dan Halma
(dok: berbagai sumber.. lupa gak dicatet :D)


Permainan Tradisional 80-an

Permainan tradisional ini sudah ada dari dulu kala dan diajarkan dari senior ke juniornya secara turun temurun. Memang sebenarnya tidak bisa diklaim sebagai permainan yang khas 80-an, karena ini adalah permainan-permainan sepanjang zaman yang mudah-mudahan masih akan terus dimainkan. Tapi karena kenyataannya di masa sekarang, permainan-permainan ini sudah mulai jarang dimainkan terutama di kalangan anak-anak kota, jadi sepertinya perlu juga diangkat kembali agar tetap dilestarikan. Begitu.

- Galah Asin atau Gobak Sodor atau Asing
- Gatrik atau Patil Lele atau Pukul Lele atau Tak Kadal
- Rondes atau Bola Bakar
- Kasti pake bola kertas
- Kucing-kucingan
- Silat-silatan

Kalau pengen main rame-rame di ruangan yang terbatas tapi nggak ada alat yang bisa dipakai, anak 80-an bisa mainin permainan yang ini :

- "Pancasila Ada Berapa" atau ABC
- Dam-daman pake batu dan papan mainnya digambar di tanah
- Cublak-cublak suweng
- Juncit atau Cingciripit
- Do mikado, Mama mia, Putih-putih melati, tepok Antimo

Permainan dengan Alat Khas 80-an


Gambaran produksi Gunung Kelud (dok: Gringo),
dan Kartu Kwartet (dok: Budi Cheung)

Seiring kemajuan zaman, mulailah ada permainan yang diciptakan dengan dilengkapi penggunaan alat yang dibuat khusus. Peralatannya ada yang bisa dibuat sendiri, ada yang dibuat dengan tangan oleh pengrajin khusus, ada juga yang produk masal bikinan pabrik.

- Kartu Kwartet
- Gambaran atau Umbul
- Boneka kertas bongkar pasang
- Pistol air
- Pistol Dompis
- Pris-prisan berupa orang-orangan kecil dari plastik
- Bola Tik-tok atau Tek-tek-an
- Rubik
- Slider


Rubik (dok : TheAge), Puzzle Slider (dok: Big Digital),
dan bola Tiktok (dok pribadi)


Permainan Canggih 80-an


Atari (dok: GeekSugar), Viewmaster (dok: Ianbashaw),
Western Bar (dok: Thosewerethedays)

Sebenarnya nggak semuanya canggih banget, sekadar untuk membedakan dengan permainan beralat murah dan sederhana di bagian sebelumnya.

- View Master
- Pocket Flix
- Mobil-mobilan die cast
- Atari
- Game & Watch
- Robot-robotan yang bisa gerak dan bunyi
- Game Komputer PC DOS macam Digger, Pacman, Space Invaders dan Alley Cat.


Game DOS: Digger, Alley Cat, dan PacMan (dok: Dosgames)

Gimana? Sudah teraduk-aduk memorinya tentang semua mainan di masa 80-an? Lagi senyum-senyum membayangkan serunya mainin semua itu? Lagi mengingat-ingat bagaimana suka rebutan sama teman bahkan sampai berkelahi—dan akhirnya salah satu nangis? Hehehehe... seru ya :D


Tukang jualannya : Q
Sayang anaak.... sayang anaak.. :D



Tulisan lebih lengkap dari artikel ini
akan diterbitkan dalam buku
berjudul "Gaul Jadul" oleh Q Baihaqi,
terbitan Gagas Media, Juni 2009.



Segera aja dapatkan di toko buku langganan kalian
mulai beredar sekitar bulan Juni ini
 

Saturday, June 06, 2009

Suzanna, Ratu Horror 80-an

Namaku Alisa, usia 21 tahun
Pernah hidup dalam dunia hitam
Pernah mengecap kebahagiaan
Dan pernah terjerat dendam setan


Suara itu terdengar saat di layar menampilkan setting sebuah makam dengan batu nisan yang masih tampak baru bertuliskan: Alisa Hendarto, Lahir 4-12-59, Wafat 17-10-80, Jakarta...

Perlahan-lahan muncul sosok wanita cantik bermuka pucat, berambut panjang, dan bergaun putih, dengan disorot cahaya dari bawah. Teks berwarna merah darah nampak perlahan menjelaskan siapa wanita itu. "SUZANNA".

Beberapa jenak Suzanna berpose dingin tanpa ekspresi. Lalu ia memutar tubuhnya... dan jreeeengg... Punggungnya bolong, cing! berdarah-darah dan dikerubuti banyak belatung besar yang menggeliat-geliat di antara sisa daging. Iuuuhhh... dan kemudian muncul tulisan "SUNDEL BOLONG". Itulah judul yang menjelaskan siapa wanita cantik tapi mengerikan dalam pembukaan film ini.



Yah, Sundel Bolong adalah salah satu film horor yang lumayan fenomenal dan sempat menghantui banyak penonton bioskop di zaman 80-an awal. Sampai sekarang yang namanya Sundel Bolong masih identik dengan pemerannya, Suzanna. Ia sempat dua kali berperan sebagai Sundel Bolong, di film "Sundel Bolong" dan di film "Malam Satu Suro".

Film SUNDEL BOLONG (1981)

Pemain : Suzanna, Barry Prima, Ruth Pelupessy, Rudi Salam, Marlia Hardi, HM Damsik, Bokir, Dorman Borisman
Sutradara : Sisworo Gautama Putra
Produksi : PT. Rapi Films

Alisa Hendarto adalah mantan pelacur anak buah Mami. Namun, sejak ia bertemu dengan Hendarto, hidupnya berubah total. Ia diangkat dari lembah nista dan diperistri secara baik-baik.
Mami tampaknya belum rela Alisa hidup sebagai orang baik-baik. Ia memaksa Alisa kembali. Alisa menolak mentah-mentah, dan berakhir diperkosa anak buah Mami. Dalam kubangan rasa bersalahnya akhirnya Alisa mati bunuh diri... dan jadi Sundel Bolong





MALAM SATU SURO (1988)

Pemain : Suzanna, Fendy Pradhana, Johny Matakena, Belkiez Rachman, Soenjoto Adibroto, Nurnaningsih, Bokir, Dorman Borisman
Sutradara : Sisworo Gautama Putra
Produksi : PT. Soraya Intercine Films

Dua orang pemuda kota Bardo dan Hary, berburu kelinci di Alas Roban. Disana mereka malah bertemu dengan gadis manis bernama Suketi dan keluarganya. Bardo jatuh cinta pada Suketi dan melamarnya. Ki Renggo, bapak Suketi, menyembunyikan rahasia bahwa Suketi sebenarnya sundel bolong yang pernah ia bangkitkan dari kubur.

Bardo dan Suketi kemudian hidup bahagia berkecukupan dengan dua orang anak. Suatu saat Bardo menolak proposal kerja sama dari mitra kerjanya, Johny. Johny tidak terima, ia menghubungi dukun untuk mencari kelemahan Bardo. Dan ketahuanlah bahwa Bardo beristrikan Sundel Bolong. Mereka mendatangi Suketi dan mencabut paku di kepala Suketi. Suketi pun kembali menjadi Sundel Bolong. Namun mereka membuat kesalahan dengan membunuh anak Suketi. Tentu saja Sundel Bolong mengamuk dan membalas dendam.






Yang nonton sambil tutup mata: Q
Sumber: VCD Sundel Bolong dan Malam Satu Suro

Tulisan lengkap dari artikel ini
akan diterbitkan dalam buku
berjudul "Gaul Jadul" oleh Q Baihaqi,
terbitan Gagas Media, Juni 2009.



Segera aja dapatkan di toko buku langganan kalian
mulai beredar sekitar pertengahan bulan Juni ini